Selasa, 05 September 2017

cara menanam cabe rawit yang baik dan benar

cara menanam cabe rawit yang baik dan benar - Cabe rawit merupakan salah satu jenis cabe yang sangat populer untuk di budidayakan. Cabe rawit atau “Capsicum frutescens” ini sangat cocok sekali di tanam di daerah tropis ya itu di sekitar garis khatulistiwa. Syarat tumbuh cabe rawit antara ketinggian 0-500 mdpl. Namun dari hasil uji lapangan tanaman ini dapat tumbuh di ketinggian 1000 mdpl, namun dengan ketinggian tempat akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam berproduksi, biasanya dalam pembentukan buah yang tidak maksimal.
cara menanam cabe rawit yang baik dan benar
cara menanam cabe rawit yang baik dan benar

Di indonesia sendiri banyak sekali jenis cabe budidaya yang sampai saat ini menjadi kebutuhan masyarakat luas. Jenis cabe dari keluarga “capsicum” ini menghasilkan parian dengan kebutuhanya masing-masing, jenis cabe budidaya yaitu :


  • Jenis cabe besar (Capsium annum L)
  • Cabe merah besar
  • Cabe merah keriting (Capsicum Annum var longum)
  • Cabe hijau
  • Jenis cabe rawit (Capsium frutescens)
  • Jenis cabe hibrida
  • Untuk lebih jelasnya anda dapat baca artikel : Mengenal macam macam jenis cabe


Di dalam budidaya cabe rawit anda harus mengetahui bagaimana sifat dan karakter cabe. Biasanya jenis cabe apapun hampir sama dalam budidayanya. Jika anda berada di daerah dataran tinggi, sebenarnya tanama ini dapat berbuah, namun dalam priode penanaman dan panen yang sangat minim, serta kualitas yang di hasilkan akan berpengaruh sekali. Pada biji yang di hasilkan dari buah lebih sedikit di bandingkan daerah yang di sukainya sehingga bobot pada buah cabe rawit akan berkurang “ ringan “.

Tanaman ini sangat unik sekali karena banyak sekali manfaatnya untuk penkonsumsinya. Melalui penelitian yang dilakukan di laboraturium inggris, pada buah cabe rawit dapat mencegah kangker, meningkatkan nafsu makan, untuk memperlambat penuaan, mengatasi struk, menjaga dan merawat jantung, untuk mengatasi nyeri pada sendi dan merawat tubuh anda.

Banyak sekali jenis cabe rawit untuk budidaya dengan jenis dan keunggulannya masing-masing, anda dapat memilih jenis hibrida seperti jenis cabe rawit di atas. Perhitungan untuk modal utama anda di ukur dan di jumlah terlebih dahulu berapa kebutuhan bibit cabe rawit untuk luas lahan. Jika anda ingin menekan biaya, kami sarankan untuk membuat penyeleksian benih cabe secara manual “ membuat benih cabe sendiri “ yang di perkirakan cocok untuk kondisi lahan and, benih yang di hasilkan biasanya di dapat dari tanaman yang sebelumnya setelah masa dormansi selesai, di sarankan benih yang di hasilkan dari panen ke 4 sampai ke 6 untuk ke 6 ke atas, kami sarankan jangan gunakan lagi, karena hasilnya akan lebih buruk jika di paksakan dan tidak optimal.

Tanaman cabe bisa panen lebih dari 3 x, pada masa panen memiliki fase, fase pertama sampai ke 3 biasanya cabe yang di hasilkan masih sedikit, kemudian untuk panen selanjutnya dan menjelang akhir panen, jumlah biji yang di hasilkan akan meningkat lebih banyak tetapi kecil – kecil. Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah hingga mengering di pohon.

Setelah buah di ambil buahnya, potong dengan arah membujur pada kulit buah. Pisahkan kulit buah dan biji yang terdapat pada ujung-ujung buah untuk di ambil bagain tengah buah, karena di dalam buah bagaian tengah biasanya lebih berkualitas di bandingkan dengan biji yang terdapat pada ujung buah.

Rendam semua biji seleksi anda pada larutan air bersih, tujuanya agar biji dapat di pastikan bersih dari kotoran yang menempel. Dengan merendam biji cabe rawit di dalam air, anda dapat melihat biji yang benar-benar baik, di tandai dengan tenggelamnya biji biasanya itu lah biji yang berkualitas. Buang semua biji yang mengapung di air, kemudian siapkan tampan “ wadah untuk menjemur biji “ untuk di jemur selam 3 hari.

Berbeda lagi dengan sasaran untuk organik, biasanya untuk yang organik di bedakan dengan proses perendaman yang menggunakan fungisida tujuanya agar biji dapat terhindar dari jamur.

Kita dapat mengukur dari kandungan air atau kadar air pada biji, hal ini sangat penting untuk tujuan kita, jika anda ingin menyimpan biji ini dengan jangka waktu yang panjang kadar air yang di gunakan harus benar-benar kering, jika kering kemungkinan anda sudah berhasil untuk membuat biji dengan proses dormansi “ dormansi adalah proses masa tidur tanaman “ dan bisa di simpan lebih dari 2 tahun dalam penyimpanan.

Benih yang baik anda bisa menggunakan pengecekan “ uji kecambah “ biji cabe rawit dapat tumbuh hingga 80 % ke atas. Jika anda mengecek daya kecambah kurang dari 50 % lebih baik jangan di tanam.

Ada beberapa faktor di dalam pertumbuhan, saya sarankan anda membaca panduan ini : 4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

Persemaian benih cabe rawit
Sebelum menanam hitung kebutuhan benih anda, jika anda menanam dengan luas satu hektar di pasti kebutuhan anda adalah 0,5 kg. Kemudian semai “ nursery “ dengan di berikan naungan, tujuanya untuk menghindari sinar matahari langsung, kesetabilan suhu, menghindari dari hujan, kelembaban yang terjaga dan terpaan angin.

Siapkan polybag ukuran 5×10 cm, untuk di isi tanah semai hingga ¾ bagian. Untuk membuat media persemaian, anda dapat membuat sendiri dengan campuran tanah, arang sekam dan kompos perbandinganya 1: 1 : 1. Media semai harus memiliki setruktur yang gembur dan halus bertujuan untuk mempermudah perakaran benih, untuk mencapai setruktur tersebut anda perlu mengayak semua bahan di atas.

Semua bahan sudah siap, kemudian langkah selanjutnya anda harus merendam biji yang tadi anda keringkan dalam air hangat selama 6 jam tujuanya agar menghilangkan proses dormansi biji cabe rawit. Kemudian tanam biji ke dalam polybag sedalam 0,5 cm, tutup biji dengan tanah semai.

Kemudian kita lakukan perawatan dengan penyiraman secara teratur setiap pagi dan sore. Untuk menghindari kucuran air yang terlalu deras, di sarankan menggunakan penutup bagian atas benin dengan kertas koran. Kemudian siram menggunakan gembor jika menggunakan gembor, air yang turun akan jatuh pada polybag secara berlahan dan kesetabilan kelembaban akan terjaga karena kertas koran tersebut.

Setelah dua minggu dapat di pastikan bibit siap tanam. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.

Pengolah lahan dan penanaman cabe rawit
Bibit yang kita siapkan sudah benar-benar siap untuk di tanam, kemudia anda siapkan lahan untuk penanaman, pengolahan lahan bisa kita gunakan dengan cara membjaknya dengan kedalam 40 cm.

Kita ukur ph tanah, jika lahan terlalu asam anda bisa menetralkan dengan menambahkan kapur dolomit, biasanya di berikan dengan kisaran 1-4 ha/ton tergantung dari tingkat ke asaman pada lahan.

Kemudian pada bedengan buat dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang tergantung dengan lahan anda, jarak antara lebar berkisar 60. Jika tanah kurang unsur hara, anda harus menambahkan pupuk dasar atau bisa dengan urea, sp36 dan KCL secukupnya.

Jika anda ingin menambah kualitas produktivitas kami sarankan agar menggunakan mulsa hitam perak, namun anda harus mempertimbangkan dengan segi biaya, karena menggunaka mulsa hitam perak biaya lumayan besar. Karena jika di lihat dari pasaran cabe rawit di pasaran agak kurang jika di bandingkan dengan cabe besar, jika di kolkulasikan akan rugi. Berbicara tentang mulsa, sebenarnya ada alternatif lain untuk menghemat biaya yang kita keluarkan oleh petani. Anda dapat menggunakan mulsa organik dengan memanfaatkan jerami dan potongan batang jagung halus.

Buat lubang tanam dengan pola zig-zag dengan ukuran 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.

Kemudian tahap transplanting “ pemindahan bibit dari polybag ke lahan “, sobek bagain polybag kemudian masukan kedalam lubang tanam dan tutup perakaran menggunakan tanah. Di sarankan anda melakukan transplanting pada saat pagi hari atau sore hari. Dan usahakan anda menanam dengan cepat dan rapi dalam satu hamparan 1 ha sehari sudah berse dengan serentak.

Prawatan dan pemeliharaan cabe rawit
Dalam pemeliharaan tanaman cabe rawit cukup mudah, penyiraman bisa di lihat dari kelembaban tanaman, bila tanah mengering kita siram menggunakan air dengan kelembaban kisaran 70% dari keseluruhan. Di dalam pengiran anda bisa menggunakan sistem leb bedengan “ merendam semua bedengan dengan ketinggian setengah dari bedengan “ namun metode ini jika di daerah anda banyak tersedia air.

Pemupukan sususlan
Setelah di pupuk yang pertamakali, anda harus menambahkan pupuk susulan kisaran umur tanaman cabe rawit 1 bulan selanjutnya setiap panen secara terus menerus di berikan pupuk susulan. Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik atau kompos atau dengan pupuk cair.
Tambahkan pupuk cair yang sudah di larutkan dengan perbandingan 100ml / tanaman. Jika anda menggunakan pupuk kompos berikan 500-700 gram/tanaman. Atau menggunakan pupuk NPK dan urea.


HOME / BUDIDAYA / PERTANIAN
Kiat sukses budidaya cabe rawit
23 April 2014 | Redaksi
Kiat sukses budidaya cabe rawit
Cabe rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Tanaman ini paling cocok ditanam di dataran rendah dengan ketinggian 0-500 meter dpl. Meskipun begitu, cabe rawit bisa tumbuh baik hingga ketinggian 1000 meter dpl. Untuk tempat yang terlalu tinggi, produktivitas tanaman akan berkurang.
Di dataran tinggi, tanaman cabe rawit masih bisa berbuah. Hanya saja periode panennya lebih sedikit dibanding dataran rendah. Selain itu, produksi biji pada buah cabe rawit lebih sedikit. Ini bisa dianggap keunggulan atau kelemahan. Karena tentu saja konsumen menyukainya namun bobot buah menjadi ringan.


Cabe rawit yang dibudidayakan di Indonesia sangat beragam. Secara umum, masyarakat mengenal cabe rawit putih dan cabe rawit hijau. Padahal setiap tempat memiliki macam cabe rawit yang berbeda-beda.
Budidaya cabe rawit relatif lebih rendah resikonya dibanding cabe besar. Tanaman ini lebih tahan serangan hama, meskipun hama yang menyerang cabe besar bisa juga menyerang cabe rawit. Kali ini alamtani menguraikan kiat-kiat usaha budidaya cabe rawit, mulai dari pemilihan benih hingga penanganan panen.

Pemilihan benih cabe rawit
Dewasa ini telah banyak tersedia benih cabe rawit hibrida dengan keunggulannya masing-masing. Pilihlah benih yang sifatnya sesuai dengan kondisi lahan masing-masing. Bila sulit didapatkan atau harganya mahal, kita bisa menyeleksi benih cabe rawit sendiri.
Benih cabe rawit bisa didapatkan dari hasil panen sebelumnya. Gunakan buah dari hasil panen ke-4 hingga ke-6. Buah yang dihasilkan pada periode panen ini biasanya memiliki biji yang optimal. Pada hasil panen pertama hingga ketiga, biji dalam buah cabe rawit biasanya masih sedikit. Sedangkan menjelang periode akhir panen jumlah biji banyak tapi ukurannya kecil-kecil.
Untuk memilih benih cabe rawit yang baik, pilih beberapa tanaman yang sehat dan terlihat kuat. Dari tanaman tersebut pilih buah yang bentuknya sempurna, bebas dari serangan penyakit dan hama. Kemudian biarkan buah tersebut menua pada pohon. Kalau memungkinkan biarkan buah hingga mengering di pohon.

Setelah buah dipetik, potong secara membujur kulit buahnya. Buang biji yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung buah, ambil biji pada bagian tengah. Biji pada bagian tengah biasanya yang paling berkualitas.
Kemudian rendam biji cabe rawit tersebut dalam air bersih. Buang biji yang mengambang, biji yang cocok jadi benih adalah yang berisi dan tenggelam dalam air. Kemudian jemur biji tersebut hingga kering, kira-kira selama 3 hari.
Kecuali untuk benih organik, kita bisa memberikan fungisida untuk menghindari serangan jamur. Kemudian simpan benih ditempat yang kering dan masih memiliki sirkulasi udara. Bila penyimpanannya benar, benih cabe rawit bisa bertahan hingga dua tahun.
Benih yang baik mempunyai daya tumbuh hingga 80 persen. Semakin lama benih disimpan, daya tumbuhnya akan terus berkurang. Bila daya tumbuhnya kurang dari 50 persen, sebaiknya jangan gunakan benih tersebut.
Penyemaian benih cabe rawit
Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan budidaya cabe rawit sekitar 0,5 kg. Benih tersebut harus disemaikan terlebih dahulu untuk dijadikan bibit. Tempat penyemaian hendaknya diberi naungan untuk menghindari terik matahari langsung, kucuran hujan deras dan terpaan angin.
Siapkan polybag berukuran 5×10 cm kemudian isi dengan media persemaian hingga ¾ bagiannya. Media persemaian terdiri dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dan aduk secara merata. Silahkan baca lebih lanjut membuat media persemaian.

Setelah media persemaian siap, rendam benih cabe rawit dengan air hangat selama kurang lebih 6 jam. Maksudnya untuk merangsang pertumbuhan. Kemudian masukkan benih kedalam polybag sedalam 0,5 cm, tutup permukaannya dengan media tanam.
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Agar kucuran air tidak merusak media tanam, tutup permukaan polybag dengan kertas koran. Kemudian siram permukaan kertas koran dengan gembor hingga airnya menetes ke permukaan polybag.

Benih akan tumbuh menjadi bibit cabe rawit maksimal setelah dua minggu. Tapi biasanya pada hari ke-7 bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe rawit baru bisa dipindahkan ke lahan terbuka setelah berdaun 4-6 helai atau kira-kira berumur 1 hingga 1,5 bulan.
Pengolahan tanah dan penanaman
Pengolahan tanah hendaknya dimulai bersamaan dengan pembibitan. Sehingga ketika bibit cabe rawit siap tanam, lahan sudah siap untuk dipakai.
Pengolahan tanah diawali dengan mencangkul atau membajak lahan sedalam kira 40 cm. Apabila lahan terlalu asam, netralkan dengan dolomit biasanya sekitar 1-4 ha/ton tergantung tingkat keasaman tanah.

Kemudian buat bedengan dengan lebar 100-110 cm dengan tinggi 30-40 cm dan panjang mengikuti kondisi lahan.Jarak antar bedengan selebar 60 cm. Campurkan pupuk organik, berupa kompos atau pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/ha. BIla tanahnya kurang subur bisa juga ditambahkan urea, SP36 dan KCl secukupnya.
Penggunaan mulsa plastik hitam perak sebenarnya akan meningkatkan produktivitas, namun harus dipertimbangkan dengan matang karena biayanya. Melihat harga rata-rata cabe rawit dipasaran tidak setinggi cabe besar, penggunaan mulsa bisa merugikan.
Sebagai alternatifnya bisa digunakan mulsa dari jerami. Hanya saja perlu pengawasan lebih agar pemakaian jerami tidak mengundang hama dan penyakit.
Buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm, lubang tanam dibuat dalam dua baris dalam satu bedengan dengan jarak antar baris 60 cm. Pembuatan lubang dibuat zig-zag tidak sejajar. Hal ini berguna untuk meningkatkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara.
Pindahkan bibit dalam polybag semai kedalam lubang tanam dengan menyobek atau mencopot polybag semai. Kemudian siram dengan air untuk menjaga kelembabannya. Pemindahan bibit hendaknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Upayakan penanaman dalam satu hamparan bisa selesai dalam sehari.

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Terpercaya, Berpengalaman, CS ramah dan online 24 jam.
    Gabung dengan kami (www,updatebetting,co) dan dapatkan cashback 3% setiap minggunya.

    BalasHapus
  3. binggung mau ngapain??
    ayo gabung langsung di ionqq/c/0/m
    menangkan hadiahnya hingga ratusan juta rupiah
    p1n bb:*58ab14f5*

    BalasHapus
  4. ayo dicoba keberuntungannya bersama dengan kami di FANSPOKER
    dapatkan juga bonus rollingan dan refferalnya

    BalasHapus
  5. AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
    Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
    Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
    Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

    BalasHapus